Kala ingin tak disapa
Kala janji tak ditepati
Haruskah sabar
Ya pasti
Bukan senapan penyelesaiannya
Bukan meriam
Bukan bom
Bukan pula darah
Hanya tangisan
Darah
Korban
Mati yang kau sajikan
Menyesal?
Menyesal kau bilang
Saat itu telah terjadi
Saat arang dan abu tak ada bedanya
Memang
Hnay menyesal jawabnya
Dan kukirim surat untuk memecat mereka
Agar tidak mendua
Puisi diatas merupakan salah satu bentuk keluh kesah saya,
namun saya tidak tahu harus berkeluh kesah kepada siapa dan saya pun hanya menuliskannya di
blog sederhana ini berharap semua orang akan membaca dan mengerti apa yang saya
keluhkesahkan
Peristiwa
terbakarnya bumi ini terjadi dimana-mana, bak sebuah pertunjukkan sehingga
manusia mau untuk melakukan lagi dan lagi, diberbagai penjuru dunia, Syiria, Korsel, korut, Libya, Iran, Afgahanistan. Vietnam dan sebagianya.alasannya
sederahana ! egois dan mau menang sendiri dan tak mau memperdulikan yang lain. Mengaanggap
diplomasi adalah cara tolo dan perang merupakan penyelesaiannya.
Saya hanya mengajak para pembaca untuk tidak menggunakan
kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Karena taka da yang benar-benar menagng
dalam sebuah pertempuran, hany menjadi abu atau arang.
0 komentar:
Posting Komentar